Domino Effect

Kawan, pernahkah kalian bermain kartu domino? Di negara kita, orang biasa menyebut kartu ini sebagai kartu gaple. Yap, gaple. Domino adalah jenis kartu yang berbentuk persegi panjang yang memiliki 2 bagian. Tapi disini, bukan itu yang ingin saya bahas 🙂

Di televisi, kita sering melihat ada kartu yang disusun sedemikian rupa dengan posisi berdiri. Jarak satu kartu dengan kartu yang lain cukup dekat. Kurang lebih 1-2 cm. jika kartu yang satu jatuh, maka kartu didepannya juga akan jatuh dan seterusnya hingga kartu terakhir. Dalam bahasa Inggris, itu disebut Domino Effect.

20120619-234232.jpg

Di kehidupan berorganisasi, tanpa kita sadari sering menemui hal ini. Contoh, dalam menggarap suatu proyek, sebuah tim yang dikepalai seorang mandor membagi – bagi tugas kepada anak buahnya dengan tujuan pekerjaan itu bisa selesai sesuai target. Ternyata, ada salah satu orang yang tidak mengerjakan tugasnya dengan baik. Padahal, tugas yang diberikan mandor kepada anak buahnya sama bobotnya. Tentu saja kelalaian ini mengakibatkan proyek terhambat dan tidak bisa mencapai target awal.
Nah, dari contoh tadi efek domino cukup jelas tergambarkan. Satu jatuh, jatuh semua. Satu terhambat, tujuan awal tidak tercapai.

Ada dua kemungkinan orang lalai tersebut akan menjadi seperti apa kedepannya. Bila dia menjadikan rasa bersalah itu sebagai motivasi, tentu orang yang lalai tadi pasti orang yang paling beruntung di masa depan. Kenapa? Karena dia pasti akan belajar dari kesalahannya, sehingga dia tidak akan mengulanginya lagi atau bahkan dia akan mengembangkan kemampuannya diatas rata-rata kemampuan orang lain.
Namun, bila dia acuh dengan kesalahan masa lalunya, dia akan selalu menyusahkan orang lain disekitarnya karena akan melakukan kesalahan yang sama dan dia tidak akan berkembang. Bahkan, itu bisa menyebabkan dia akan larut dalam penyesalan yang berujung depresi.

Pilihan ada dua, mau menjadi pesakitan yang berujung pemenang atau pesakitan yang menjadi pecundang? Pilihan di tangan kita sendiri. 🙂

“The highest form of success… comes… to the man who does not shrink from danger, from hardship or from bitter toil, and who out of these wins the splendid ultimate triumph.” -Theodore Roosevelt

“Dream is my car to reach the finish line, and it needs gasoline that called determination to run the engine.”- Me

Domino Effect

Pagi!

20120619-063433.jpg

Pagi? Sebenarnya apa yang beda antara pagi dengan periode waktu yang lain sehingga setiap pagi, banyak manusia yang sangat bersemangat? Saya pernah membaca suatu artikel yang mengatakan bahwa tweet – tweet positif pasti muncul di pagi hari dan semakin malam, tweet yang dihasilkan tweeps semakin berbau negatif, entah itu sedih atau keluhan.

Pagi hari memang seharusnya dijadikan starting point kita dalam mengarungi kegiatan dalam satu hari. Bila pada pagi hari saja kita banyak mengeluh, bagaimana sisanya? Sepanjang hati akan penuh dengan banyak keluhan yang bisa berujung stress! Energi kita baru saja diisi sepanjang malam dengan tidur malam. Beribadah, berdoa, minum air putih 1lt, dan olahraga adalah kombinasi bagus di pagi hari. Jangan lupa sarapan secukupnya untuk “bensin” perjalanan sepanjang hari.

Sebarkan aura positifmu di pagi hari. Berdoalah agar hari ini lebih baik dari kemarin, tulis apa yang harus dilakukan hari ini sebagai pengingat, yakini bahwa itu bisa dilakukan, dan jangan lupa tebarkan senyum kepada siapa saja sepanjang hari!

Semoga harimu menyenangkan! 🙂

#MakeItHappen #AchieveMore

Pagi!

Untitled

20120617-000643.jpg

Selamat siang, sore, malam, pagi, atau apapun itu.

Nulis lagi ah, mumpung lagi ada hal yang ingin ditulis.
Ga kerasa, kehidupan kuliah udah mau masuk ke tingkat tiga dengan berjuta cerita yang mengikuti. Mulai dari akademik, sosial, organisasi, hingga urusan hati.
Terkadang, pernah ga sih kalian berfikir kalo kalian lagi senang dengan hal baru, hal lain itu serasa terlupakan. Atau, bila bergabung dengan satu komunitas, komunitas lama kita serasa jauh sama kita. Yap, itulah yang sedang saya rasakan sekarang. Terlalu banyak hal yang saya fikirkan. Lebaynya, sekarang saya sudah lupa bagaimana rasanya tertawa. Terlalu banyak yang kita rasakan, sehingga hal – hal lain dalam hidup ini serasa tidak ada.
Tulisan ini agak random sih sebenarnya. Karena emang hanya saya jadikan bahan renungan saya pribadi. Berikut saya berikan poin inti yang harus saya perbaiki kedepannya :

• Jangan larut dengan ambisi pribadi

• Keep in touch dengan teman / komunitas lama

• Selalu ber-positive thinking

• Lebih ber-empati

• Selalu lihat ke sisi dalam sebelum melihat ke sisi luar

• Selalu mengevaluasi diri sendiri setiap hari

• Banyakin manjain diri 🙂

Yah, itu aja deh yang bisa diungkapin sekarang. Semoga ada manfaatnya ya. See you on top!

Bogor, 16 Juni 2012

Nurfikriyadi

Untitled