Be A Wise Gadget User

Yep, hello again!

Selamat datang dan terimakasih buat kalian yang udah nyempetin waktu ngunjungin blog ini. 🙂

Dalam post kali ini, gue mau nyoba ngulik kebiasaan lama gue ah. Kebiasaan buruk yang mau gue hapus. Kebiasaan buruk yang gue maksud disini adalah melecehkan gadget lain punya orang.

Siapa sih yang ga punya gadget di 2012 ini? Hampir semua orang memiliki minimal satu gadget di kantongnya dengan selera yang berbeda – beda tentunya. Namun sayangnya, masih banyak dari kita yang belum siap menerima perbedaan selera tersebut. Biar singkat, gue ambil contoh perdebatan yang sampe kiamat juga kayaknya ga akan selesai nih (oke ini agak lebay).

BlackBerry user vs Android User

Perdebatan ini banyak terjadi di berbagai tempat. Sekolah, kampus, kantor, bahkan berlanjut sampai forum internet menjadi arena hina-menghina yang nyaman buat para debaters. Poin yang jadi bahan ejekan sih sebenernya itu-itu aja. “ah apaan make BB? Mau gaul ya? Kasian cuma bisa BBM doang. Android gue dong, bisa blablablabla (sampe mulutnya berbusa)”.

iOS user vs Android user

Ini nih yang paling seru. Mulai dari iPhone sampe iPad selalu menjadi bahan bully anak droid. Ga mau kalah, anak iOS juga seringkali ngebully anak droid. Perdebatannya sama kaya anak bb diatas. Adu fitur, teknologi, blablabla.

“Lah terus poinnya apa?”

Poinnya adalah, respect bisa dimulai dari hal kecil seperti ini. Setiap orang pasti punya pertimbangan tersendiri untuk memilih gadget yang dia pegang. Pasti ada alasan dibalik setiap keputusan. Diskusi mengenai teknologi boleh, membandingkan juga boleh. Yang harus diperbaiki dari hal ini adalah jangan menghina gadget orang lain. Belum tentu loh gadget yang kita punya lebih baik dari punya mereka. Setiap hal mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu juga dengan gadget.

Nothing is perfect, isn’t it? So, let’s learn to respect each other and be a wise gadget user! 😀

Semoga bermanfaat! 🙂

Cirebon, 15 Juli 2012

Nurfikriyadi

Be A Wise Gadget User

Konsumen Cerdas? Harus!

Halo halo halo!
Mumpung masih banyak fikiran di kepala, dituangin aja ya sekalian di hari ini. :p

Di tulisan kali ini sih gue cuma mau share tentang pengalaman servis MacBook Pro 13.3″ mid 2009 gue di salah satu Apple Authorised Service Provider di Jakarta. Ga usah sebut nama lah ya. Mungkin semua Apple ASP di Indo kelakuannya emang begini.

Waktu tanggal 30 Juni 2012, gue ke ASP dengan keadaan Mac yang masih bergaransi. Keluhan mac gue adalah batere yang udah harus diganti dan trackpad yang mati. FYI, di Apple ada produk namanya APPLE PROTECTION PLAN, yaitu suatu produk yang bisa memperpanjang garansi mac/ipad/ipod kita menjadi tiga tahun. Ya, dengan berbekal garansi yang masih beberapa hari lagi, gue datang dengan bahagia. Ternyata, batere tidak tercover dalam garansi. Yang tercover hanya trackpad senilai US$110. Sedangkan batere yang seharga US$180 tidak tercover. Ya, alasan sih bisa diterima. Kalo batere kan emang barang consumeable. Jadi ya, karena belum punya uang, batere ga gue ganti. Hanya trackpad. Mas-mas nya nanya lagi kalo data dihapus, apakah tidak masalah untuk gue. Gue bilang gapapa, karena udah dibackup dengan Time Machine ( aplikasi backup di MAC OS X). Setelah cetak work order, gue pun pulang dan mac bisa diambil 7 hari kemudian.

Setelah tujuh hari tanpa mac, akhirnya gue balik lagi kesana dengan perasaan gembira 🙂 walaupun batere belum diganti sih hehe. Setelah mengantri, giliran gue dipanggil. Mac di test dan lain – lainnya pun dilakukan. Pengecekan selesai dan…..JENG JENG!! Hal yang mengherankan pun terjadi. Tiba-tiba gue disuruh ke kasir buat bayar BIAYA FORMAT HDD DAN INSTALL ULANG MAC OS X LION. Ga murah loh, 250rb! Gokil kan? Dengan agak emosi, gue tolak bayar dengan alasan sebelumnya tidak diterangkan bahwa bakalan ada biaya untuk itu. Mas-masnya ngotot, saya pun tidak kalah ngotot. Akhirnya gue yang menang karena dalam work order tidak ada keterangan untuk membayar hal tersebut.

Apple memang identik dengan user yang kaya. Namun jujur, gue bukan orang kaya yang dengan mudahnya membayar apa saja untuk keperluan mac. Di dunia bisnis jasa servis barang teknologi, memang rawan terjadi hal yang seperti ini. Jadi, hati-hatilah terhadap hal ini.

FYI, Sekarang gue lagi order baterai original mac di tempat non resmi hanya dengan membayar 850rb rupiah saja. Konsekuensinya ya pasang sendiri. Tapi, hal tersebut ga susah kok. Manualnya ada di ifixit.com . Bandingkan dengan harga baterai di ASP yang harganya US$180! Hemat banyak kan?? Semuanya bisa kita temukan di internet ASALKAN KITA MAU BERUSAHA 🙂

Sebagai penutup, ini tips dari gue kalo mau belanja sesuatu :
1. Tetapkan barang apa yang kita BUTUHKAN
2. Tentukan budget.
3. Sortir barang-barang yang masuk budget
4. Survey satu per satu barang-barang tersebut. Mulai dari kualitas, jaringan servis, hingga testimonial pemakai. Semua bisa ditemukan dengan mudah di forum-forum internet. Salah satunya, Kaskus
5. Kalo udah nentuin pilihan barang, ayo survey toko! Cari yang paling murah dan pastikan barangnya ORIGINAL.
6. Barang idah ditangan, pake dengan rasa cinta (halah!)
7. Kalo masuk bengkel/tempat servis, kritis ya! Jangan malu untuk bertanya.

Semoga tukisan ini berguna ya buat kalian 🙂

Bogor, 10 Juli 2012

nurfikriyadi

Konsumen Cerdas? Harus!

Yes Man a.k.a Asal Bapak Senang

20120710-190224.jpg

Hello fellas!
Selamat malam! 🙂

Udah lama nih ga nulis. Lagi kepikiran satu hal lagi yang mungkin penting juga buat diangkat (kayak jemuran).

“Yes Man” / “Asal Bapak Senang(ABS)”.
Dua hal tersebut memiliki arti yang sama. Kalo menurut saya, Yes Man atau ABS adalah sifat dimana seseorang selalu berkata “ya” kepada atasannya. Dia selalu menelan mentah – mentah instruksi dari atasannya. Sebenarnya, kebiasaan ini baik ga sih? Menurut saya sih tidak. Sebagai pelaksana, kita seharusnya lebih kritis lagi. Belum tentu apa yang diperintahkan atasan kita merupakan hal yang benar. Walaupun benar, belum tentu juga kita mampu melakukan apa yang diperintahkan.

Bila kita mengiyakan suatu instruksi yang salah atau kita melakukan suatu instruksi benar namun kita salah melakukannya, satu hal yang akan terjadi. Tujuan tidak akan tercapai atau bahkan merusak sistem yang seeang berjalan, layaknya efek domino.

Atasan bukan tuhan kok. Mereka bisa salah. Ayo kita berlatih lebih peka dan kritis untuk kebaikan diri sendiri dan organisasi kita.

“In quiet moments when you think about it, you recognize what is critically important in life and what isn’t. Be wise and don’t let good things crowd out those that are essential.” -Elder Richard G. Scott

Bogor, 10 Juli 2012

Nurfikriyadi

Yes Man a.k.a Asal Bapak Senang